Didukung Arsitek Profesional, Mahasiswa Arsitektur USK Akan Hadirkan Ikon Umah Pitu Ruang Di Aceh Tengah

Aceh Tengah | Selasa, 21 Juni 2022 | ADAT DAN BUDAYA GAYO 

Takengon (acehtengahkab.go.id) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyambut baik pelaksanaan kegiatan pelestarian rumah adat, Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah yang akan dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2022.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat menerima audiensi dari civitas academika Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala (USK), Senin (20/6/2022) di Pendopo Bupati Aceh Tengah. Selain Bupati, juga hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II), Harun Manzola, Inspektur Kabupaten, Aulia Putra dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati menyampaikan, pembangunan rumah adat Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki akses yang mudah di capai, dapat dimanfaatkan serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman merupakan kerinduan semua pihak dan tentunya akan menjadi sejarah besar bagi Kabupaten Aceh Tengah. Semangat ini akan kembali membawa rasa persatuan dan mengukir sejarah kebersamaan bagi masyarakat Aceh Tengah jika nantinya di bangun bersama dan dapat di pergunakan untuk kepentingan bersama pula.

"Kami menyambut baik dan merasa gembira, dengan adanya upaya untuk menggali sejarah dan budaya Gayo yang dituangkan dengan upaya membangun rumah adat Umah Pitu Ruang, yang tentunya akan diterima dengan baik juga oleh masyarakat Gayo, ini sangat penting untuk generasi penerus agara dapat memahami secara jelas sejarah arsitektur adatnya" ungkap Shabela.

"Kami berharap selain adanya keterlibatan USK dengan dukungan arsitektur profesional lainya, pembangunan rumah adat ini kami harapkan juga melibatkan seluruh elemen baik pemerintah, masyarakat, pemuda, pelajaran dan mahasiswa dari Gayo, agar ada rasa memiliki karena telah berkontribusi langsung dalam pembangunan rumah adat itu" harapnya.

Sementara itu Koordinator Tim dari Fakultas Teknisk USK, Dr. Laina Hilma Sari, S.T., M. Sc selaku Ketua Tim kegiatan pelestarian rumah adat Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah, menyampaikan tujuan dan harapan tim tersebut dapat di dukung dan diamini oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

"Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelestarian Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah, yang akan dilaksanakan dari bulan Juni sampai Agustus 2022 ini, kami menyampaikan bahwa Jurusan Arsitektur telah melakukan pertemuan via zoom dengan Sekda Aceh Tengah tentang rencana pembangunan Umah Pitu Ruang sebagai langkah konservasi rumah tradisional" ungkap Laina.

Lebih lanjut Lainan menyampaikan, dalam pelaksanaannya nanti, pembangunan Umah Pitu Ruang ini akan di dukung penuh oleh Yori Antar yang merupakan Arsitek Profesional dari Jakarta bersama tim akan membantu proses pembangunan baik secara material maupun finansial, dengan melibatkan 30 orang mahasiswa dari Jurusan Arsitektur dan Perencanaan untuk membantu kegiatan ini yang juga merupakan wujud implementasi program kerja menteri pendidikan dan kebudayaan yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Yori Antar atau yang lebih di kenal dengan Pendekar Arsitektur Nusantara, belakangan telah berhasil membuat publik kembali mengapresiasi arsitektur lokal dan melestarikan beragam rumah adat sekaligus memberdayakan masyarakat lewat formula arsitekturnya.

Yori aktif merevitalisasi rumah adat, dengan program Rumah Asuh, mencari lokasi, rumah, atau pusaka yang perlu diberi bantuan dan mencoba mencari donor, baik perusahaan maupun perorangan, bersifat sebagai koordinator dalam menyalurkan dana dan mengawasi pekerjaan nya sampai selesai, sebagai wujud dari kepedulian sekaligus keprihatinannya dalam melihat aset berharga bangsa yang semakin lama semakin ditinggalkan, kurang diperhatikan, dan bukan tidak mungkin dalam waktu dekat mengalami kepunahan.

Saat ini program Rumah Asuh yang digagas Yori ini pun diadopsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk program budaya yang saat ini sudah membangun 170 rumah adat, termasuk dalam waktu dekat merealisasikan rumah adat Umah Pitu Ruang yang merupakan kebanggaan masyarakat adat suku Gayo. (Fathan Muhammad Taufiq)

Takengon (acehtengahkab.go.id) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyambut baik pelaksanaan kegiatan pelestarian rumah adat, Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah yang akan dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2022.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat menerima audiensi dari civitas academika Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala (USK), Senin (20/6/2022) di Pendopo Bupati Aceh Tengah. Selain Bupati, juga hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II), Harun Manzola, Inspektur Kabupaten, Aulia Putra dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati menyampaikan, pembangunan rumah adat Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki akses yang mudah di capai, dapat dimanfaatkan serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman merupakan kerinduan semua pihak dan tentunya akan menjadi sejarah besar bagi Kabupaten Aceh Tengah. Semangat ini akan kembali membawa rasa persatuan dan mengukir sejarah kebersamaan bagi masyarakat Aceh Tengah jika nantinya di bangun bersama dan dapat di pergunakan untuk kepentingan bersama pula.

"Kami menyambut baik dan merasa gembira, dengan adanya upaya untuk menggali sejarah dan budaya Gayo yang dituangkan dengan upaya membangun rumah adat Umah Pitu Ruang, yang tentunya akan diterima dengan baik juga oleh masyarakat Gayo, ini sangat penting untuk generasi penerus agara dapat memahami secara jelas sejarah arsitektur adatnya" ungkap Shabela.

"Kami berharap selain adanya keterlibatan USK dengan dukungan arsitektur profesional lainya, pembangunan rumah adat ini kami harapkan juga melibatkan seluruh elemen baik pemerintah, masyarakat, pemuda, pelajaran dan mahasiswa dari Gayo, agar ada rasa memiliki karena telah berkontribusi langsung dalam pembangunan rumah adat itu" harapnya.

Sementara itu Koordinator Tim dari Fakultas Teknisk USK, Dr. Laina Hilma Sari, S.T., M. Sc selaku Ketua Tim kegiatan pelestarian rumah adat Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah, menyampaikan tujuan dan harapan tim tersebut dapat di dukung dan diamini oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

"Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelestarian Umah Pitu Ruang di Kabupaten Aceh Tengah, yang akan dilaksanakan dari bulan Juni sampai Agustus 2022 ini, kami menyampaikan bahwa Jurusan Arsitektur telah melakukan pertemuan via zoom dengan Sekda Aceh Tengah tentang rencana pembangunan Umah Pitu Ruang sebagai langkah konservasi rumah tradisional" ungkap Laina.

Lebih lanjut Lainan menyampaikan, dalam pelaksanaannya nanti, pembangunan Umah Pitu Ruang ini akan di dukung penuh oleh Yori Antar yang merupakan Arsitek Profesional dari Jakarta bersama tim akan membantu proses pembangunan baik secara material maupun finansial, dengan melibatkan 30 orang mahasiswa dari Jurusan Arsitektur dan Perencanaan untuk membantu kegiatan ini yang juga merupakan wujud implementasi program kerja menteri pendidikan dan kebudayaan yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Yori Antar atau yang lebih di kenal dengan Pendekar Arsitektur Nusantara, belakangan telah berhasil membuat publik kembali mengapresiasi arsitektur lokal dan melestarikan beragam rumah adat sekaligus memberdayakan masyarakat lewat formula arsitekturnya.

Yori aktif merevitalisasi rumah adat, dengan program Rumah Asuh, mencari lokasi, rumah, atau pusaka yang perlu diberi bantuan dan mencoba mencari donor, baik perusahaan maupun perorangan, bersifat sebagai koordinator dalam menyalurkan dana dan mengawasi pekerjaan nya sampai selesai, sebagai wujud dari kepedulian sekaligus keprihatinannya dalam melihat aset berharga bangsa yang semakin lama semakin ditinggalkan, kurang diperhatikan, dan bukan tidak mungkin dalam waktu dekat mengalami kepunahan.

Saat ini program Rumah Asuh yang digagas Yori ini pun diadopsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk program budaya yang saat ini sudah membangun 170 rumah adat, termasuk dalam waktu dekat merealisasikan rumah adat Umah Pitu Ruang yang merupakan kebanggaan masyarakat adat suku Gayo. (Fathan Muhammad Taufiq)