Kodim 0106 Gelar Komunikasi Sosial Aparatur Pemerintah, Kadis Kominfo Jadi Pemateri

Aceh Tengah | Jumat, 10 Juni 2022 | MEDIA KOMUNIKASI 

Takengon (acehtengahkab.go.id) - Sebagai salah satu upaya mencegah dampak negatif dari penggunaan media sosial khususnya di kalangan pejabat dan aparatur pemerintah, Komando Distrik Militer (Kodim) 0106/Aceh Tengah, menggelar kegiatan Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintahan yang dilangsungkan di Markas Kodim, Rabu pagi (8/6/2022). Forum komunikasi yang mengusung tema “Pemanfaatan Media Sosial di Era Digital” tersebut, diikuti juga oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar beserta unsur Forkopimda, Sejumlah pimpinan OPD/SKPK terkait, perwakilan Forkopimcam dari beberapa kecamatan di sekitar kota Takengon, pimpinan Perbankan dan Basarnas Daerah.

Dandim 0106/ Aceh Tengah yang dalam kesempatan itu diwakili Kasdim, Mayor (Inf) Peka Aswan, S.Or menyampaikan bahwa tujuan digelarnya kegiatan itu adalah dalam upaya menambah wawasan dan pemahaman untuk meningkatkan kerjasama antar aparatur pemerintahan di Kabupaten Aceh Tengah dengan Kodim 0106/ AT dalam menciptakan kondisi yang aman dan kondusif.

“Kegiatan komunikasi sosial antar aparatur pemerintahan ini merupakan implementasi program kerja bidang teritorial, yang tujuannya untuk selalu memelihara dan meningkatkan kebersamaan antara aparat TNI AD dengan aparatur pemerintah lainnya dalam menjaga berbagai bentuk ancaman yang dampaknya akan berpengaruh terhadap masyarakat luas” ujar Kasdim.

Kasdim kuga menyebutkan urgensinya tema yang diusung dalam kesempatan kegiatan komunikasi sosial pada pagi itu adalah dalam rangka meningkatkan pemahaman aparat pemerintah tentang penggunaan internet secara bijak sehingga memaksimalkan dampak positif internet serta meminimalkan dampak-dampak negatifnya.

“Melalui komunikasi yang baik, akan tercipta aparat pemerintah yang cerdas dan produktif dalam menggunakan media sosial, untuk kemudian dapat diinformasikan secara luas kepada masyarakat,” sambungnya.

Sementara itu Bupati Shabela dalam arahannya menyampaikan bahwa keberadaan media sosial di era digital saat ini menawarkan berbagai kemudahan bagi para penggunaannya untuk mengakses dan menyebarkan informasi secara cepat, mudah dan murah. Tapi disisi lain ketika pengguna media sosial salah dalam penggunaannya, dapat menimbulkan resiko yang begitu besar dan bisa berdampak bagi kehidupan manusia itu sendiri.

“Ketika berinteraksi melalui smedia sosial, sebagian masyarakat kita belum mampu membedakan dengan baik mana informasi yang benar dan yang salah, bisa kita bayangkan, bagaimana jika suatu berita yang tidak benar terus tersebar tanpa kendali akibat salah kaprah dalam memaknai kemajuan dan kebebasan era digital dewasa ini,” ungkap Shabela.

Akibat tersebarnya suatu berita bohong dapat berpotensi menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat bahkan bisa menyebabkan disintegrasi bangsa. Untuk itu Bupati Shabela mengingatkan aparatur pemerintah agar dapat berperan aktif dan menjadi contoh dimasyarakat dengan tidak ikut-ikutan atau bahkan menjadi oknum penyebar berita-berita hoaks dan berbahaya.

“Dalam kesempatan ini, kami mengingatkan kepada semua pejabat dan aparatur pemerintah, untuk bisa lebih bijak dalam menyikapi berita-berita yang tersebar melalui media sosial, kita harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah menyebarnya berita bohong lebih luas lagi.” pesannya.

Dalam kegiatan komunikasi sosial antar pejabat daerah yang dilaksanakan  dalam suasana santai sembari menikmati kopi pagi bersama tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tengah, Khairuddin Yoes, tapmpil sebagai pemateri tunggal, menyampaian materi tentang penggunaan internet dan media sosial secara sehat.

Dalam pemaparannya, Yoes menyampaikan bagaimana cara bermedia sosial secara cerdas, mengedepankan logika, menjaga etika dan menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya.

"Penggunaan media sosial yang nyaris tanpa batas saat ini, sangat rentan terjadi kesalah fahaman akibat informasi yang tidak jelas, penyampaian informasi yang tidak logis, mengabaikan etika dan kesantunan, sehingga berpotensi menimbulkan kekisruhan mdi tengah masyarakat" ungkap Yoes.

Untuk itu Yoes mengajak semua yang hadir, untuk mempelopori penggunaan media sosial secara cerdas, bijak dan santun serta mampu menyaring informasi sebelum menyebarkannya kepada orang lain.

"Yang perlu kita ingat sebelum kita menyampaikan informasi melalui media sosial, adalah menyaring dan meneliti kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu, jika dinilai bermanfaat, silahkan sebar luaskan kepada orang lain, tapi jika informasi tersebut tidak jelas asal usulnya, diragukan kebenarannya dan berpotensi menyebabkan miskomunikasi dan diinformasi, tentu sebaiknya kita hindari, intinya saring dulu sebelum sharing" pungkasnya. (Fathan Muhammad Taufiq)